Minggu, 10 April 2011

Krisi Global 2012. BI 2, Softskill 2011

Profesor Universitas Harvard Jeffrey Frankel memprediksi krisis di hampir seluruh negara berkembang (emerging market) terjadi selama 15 tahun sekali. Krisis pertama di emerging market internasional (Amerika Latin dan Asia) berlangsung pada tahun 1982 dan Asia pada 1997,sehingga pada 2012 diprediksi akan terjadi krisis besar lagi.
“Bagi negara berkembang dikhawatirkan akan terjadi krisis besar pada 2012,” imbuh Jeffrey dalam pidatonya di Joint Conference On Coping With Asia’s Large Capital Inflows In A Multi-Speed Global Economy.
Berdasarkan data yang diperolehnya, ada kencenderungan siklus krisis global setiap 15 tahun karena besarnya capital inflow yang masuk pada negara-negara berkembang. kiris pertama kali terjadi pada 1982 akibat capital inflow yang terjadi selama periode enam tahun (1975-1981). Sedangkan krisis kedua terjadi di Asia pada 1997, dengan capital inflow yang juga terjadi selama periode enam tahun (1990-1996).

INILAH.COM, Bali – Krisis ekonomi global diprediksikan bakal terjadi kembali pada 2012. Hal ini sesuai dengan siklus krisis 15 tahunan salah satu tandanya adanya capital inflow.
Demikian diungkap Harpel Professor of Capital Formation and Growth Harvard University Jeffrey Frankel dalam acara acara IMF-BI-BKPM Joint Conference Coping with Asia’s Large Capital Inflows in A Multi-Speed Global Economy, di Bali, Jumat (11/3).
“Kalau saya perhatikan, siklus (krisis) terjadi dalam periode 15 tahun sekali. Dan bila berdasarkan itu, kita akan menghadapi krisis kembali pada 2012,” ungkapnya.
Ia menekankan agar negara-negara emerging market mewaspadai adanya potensi hal tersebut. Pasalnya, kecenderungan krisis ekonomi terjadi kerap berhubungan dengan derasnya aliran dana asing (capital inflow) ke negara berkembang.
Berdasarkan data yang dipaparkannya, kiris pertama kali terjadi pada tahun 1982 akibat capital inflow yang terjadi selama 6 tahun (1975-1981) sedangkan krisis kedua terjadi di Asia pada tahun 1997, dengan capital inflow yang juga terjadi selama 6 tahun (1990-1996).
Karenanya jika melihat data tersebut dia mengkhawatirkan akan adanya krisis global di 2012, mengingat arus modal asing tersebut sudah mulai masuk sejak 2003.
Selain itu, ia melihat bahwa laju inflasi pada sebagian besar negara-negara berkembang mulai memberi tekanan terhadap kondisi ekonomi masing-masing negara. “India, China, Indonesia, dan Singapura terancam overheating,” ujarnya.
Dengan demikian, ia menghimbau agar negara-negara emerging market termasuk Indonesia untuk tetap mewaspadai kemungkinan adanya potensi tersebut. “Caution selalu menjadu pilihan yang tepat,” jelasnya.
Sebagai informasi, berdasar data Institute of International Finance (IIF) yang disampaikan oleh Direktur Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, besar capital inflows yang akan masuk ke emerging market Asia mencapai sekitar US$400 miliar, yang diantaranya sekitar US$13-15 miliar akan masuk ke Indonesia.

http://jakarta45.wordpress.com/2011/03/14/ekonomi-potensi-krisis-2012/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar