Jumat, 16 Maret 2012

Conditional Sentences


Conditional Sentences
Conditional Sentences are also known as Conditional Clauses or If Clauses. They are used to express that the action in the main clause (without if) can only take place if a certain condition (in the clause with if) is fulfilled. There are three types of Conditional Sentences.

Kalimat-kalimat bersyarat juga dikenal sebagai Conditional Clauses atau If Clauses.Mereka digunakan untuk mengungkapkan yang tindakan dalam klausul utama (tanpa jika) hanya dapat terjadi jika kondisi tertentu (dengan jika) dipenuhi.Ada tigajenis Conditional Sentences.
Dalam tata bahasa, kalimat kondisional adalah kalimat membahas implikasi faktual atau situasi hipotetis dan konsekuensinya. Bahasa menggunakan berbagai konstruksi kondisional dan bentuk kata kerja (seperti mood bersyarat) untuk membentuk kalimat tersebut. Kalimat bersyarat penuh mengandung dua klausa: kondisi atau protasis, dan konsekuensi atau apodosis. Jika hujan [kondisi], (maka) piknik akan dibatalkan [konsekuensi]. Sintaktis, kondisi ini klausa bawahan, dan konsekuensinya adalah klausa utama. Namun, sifat dari seluruh kalimat yang terutama ditentukan oleh sifat protasis (kondisi) (tegang dan derajat factualness).



 
Conditional Tipe I

Dalam konstruksi, klausa kondisi mengungkapkan kondisi kebenaran yang tidak terverifikasi. Kata kerja dalam klausa kondisi di masa lalu tegang (dengan interpretasi lampau) atau dalam waktu sekarang (dengan interpretasi waktu sekarang atau masa depan). Klausa hasil bisa dalam, masa lalu, sekarang, atau masa depan. Umumnya, kalimat bersyarat dari kelompok ini adalah dalam dua kelompok, "bersyarat nol" dan potensi atau indikasi bersyarat, sering disebut "pertama kondisional" atau "kondisional 1". Kelas ini meliputi laporan universal (kedua klausa di masa sekarang, atau kedua klausa di masa lalu) dan prediksi.
Digunakan untuk mengekspresikan pengandaian yang dibuat berdasarkan fakta di masa sekarang atau masa yang akan dating dan pengandaian ini bias saja terjadi. Klausa “if” biasanya dalam bentuk Present Simple Tense.

Rumus

If + simple present, subject + will + bare infinitive
atau
If + simple present, subject + can / may / must + bare infinitive


Contoh:

  • If I have time today, I will phone my friend. = I will phone my friend, if I have time today.
  • If I go to England, I will buy some Cheddar cheese. = I will buy some Cheddar cheese, if I go to England.


Catatan: Kita tidak pernah menggunakan will, atau won’t dalam Klausa IF.





Conditional Tipe II

      Dalam konstruksi, klausa kondisi mengungkapkan suatu kondisi yang dikenal sebagai palsu, atau disajikan sebagai tidak mungkin. Klausa hasil berisi bentuk kata kerja kondisional akan terdiri dari (atau bisa, harus, mungkin) ditambah dengan kata kerja utama dalam bentuk dasar (infinitif tanpa ke).
Sebaliknya-ke-fakta menyajikan bersyarat, sering disebut sebagai "kedua kondisional" atau "kondisional 2", d
igunakan untuk mengekspresikan situasi yang tidak nyata di masa sekarang atau masa yang akan datang. Tipe ini digunakan untuk mengekspresikan sebuah harapan. Tenses yang digunakan dalam klausa IF adalah Past Simple Tense.

Rumus

If + subject + simple past, subject + (would/ could/ might) + bare infinitive


Contoh:

  • If I were you, I wouldn’t do that. = I wouldn’t do that, if I were you.
  • If I had more time, I would do more on my websites. = I would do more on my websites, if I had more time.


Catatan: Jangan gunakan would atau wouldn’t dalam Klausa IF.





Conditional Tipe III

Digunakan untuk mengekspresikan sebuah kondisi di masa yang lampau yang tidak mungkin akan terjadi lagi. Sering digunakan untuk mengkritik atau penyesalan. Tenses yang digunakan dalam Klausa IF adalah Past Perfect Tense.

Rumus

If + subject + past perfect, would/ could/ might + have + past participle
Atau
Had + subject + past participle, subject + would have + past participle


Contoh:

  • If I hadn’t helped you, you would have failed. = You would have failed, if I hadn’t helped you.
  • If it had been sunny, we could have gone out. = We could have gone out, if it had been.


Catatan: Jangan gunakan would have atau wouldn’t have, dalam Klausa IF.



Referensi

                           Andri, Yelvi Z. BukuPintar Grammar: Untuk Pemula.
                                                   Transmedia,2010.Jakarta
                          
Cyssco, Dhanny R. “English Grammar Practice for TOEFL” (2000), Puspa
                                                           Swara, Angota IKAPI