Profesor Universitas Harvard Jeffrey Frankel memprediksi krisis di  hampir seluruh negara berkembang (emerging market) terjadi selama 15  tahun sekali. Krisis pertama di emerging market internasional (Amerika  Latin dan Asia) berlangsung pada tahun 1982 dan Asia pada 1997,sehingga  pada 2012 diprediksi akan terjadi krisis besar lagi.
“Bagi negara berkembang dikhawatirkan akan terjadi krisis besar pada  2012,” imbuh Jeffrey dalam pidatonya di Joint Conference On Coping With  Asia’s Large Capital Inflows In A Multi-Speed Global Economy.
Berdasarkan data yang diperolehnya, ada kencenderungan siklus krisis  global setiap 15 tahun karena besarnya capital inflow yang masuk pada  negara-negara berkembang. kiris pertama kali terjadi pada 1982 akibat  capital inflow yang terjadi selama periode enam tahun (1975-1981).  Sedangkan krisis kedua terjadi di Asia pada 1997, dengan capital inflow  yang juga terjadi selama periode enam tahun (1990-1996). 
INILAH.COM, Bali – Krisis ekonomi global diprediksikan bakal  terjadi kembali pada 2012. Hal ini sesuai dengan siklus krisis 15  tahunan salah satu tandanya adanya capital inflow.
Demikian diungkap Harpel Professor of Capital Formation and Growth  Harvard University Jeffrey Frankel  dalam acara acara IMF-BI-BKPM Joint  Conference Coping with Asia’s Large  Capital Inflows in A Multi-Speed  Global Economy, di Bali, Jumat (11/3).
“Kalau saya perhatikan, siklus (krisis) terjadi dalam periode 15  tahun sekali. Dan bila berdasarkan itu, kita akan menghadapi krisis  kembali pada 2012,” ungkapnya.
Ia menekankan agar negara-negara emerging market mewaspadai adanya   potensi hal tersebut. Pasalnya, kecenderungan krisis ekonomi terjadi   kerap berhubungan dengan derasnya aliran dana asing (capital inflow) ke   negara berkembang.
Berdasarkan data yang dipaparkannya, kiris pertama kali terjadi pada   tahun 1982 akibat capital inflow yang terjadi selama 6 tahun  (1975-1981)  sedangkan krisis kedua terjadi di Asia pada tahun 1997,  dengan capital  inflow yang juga terjadi selama 6 tahun (1990-1996).
Karenanya jika melihat data tersebut dia mengkhawatirkan akan adanya   krisis global di 2012, mengingat arus modal asing tersebut sudah mulai   masuk sejak 2003.
Selain itu, ia melihat bahwa laju inflasi pada sebagian besar   negara-negara berkembang mulai memberi tekanan terhadap kondisi ekonomi   masing-masing negara. “India, China, Indonesia, dan Singapura terancam   overheating,” ujarnya.
Dengan demikian, ia menghimbau agar negara-negara emerging market  termasuk Indonesia untuk tetap mewaspadai kemungkinan adanya potensi  tersebut. “Caution selalu menjadu pilihan yang tepat,” jelasnya.
Sebagai informasi, berdasar data Institute of International Finance  (IIF) yang disampaikan oleh Direktur Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter  Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, besar capital inflows yang akan  masuk ke emerging market Asia mencapai sekitar US$400 miliar, yang  diantaranya sekitar US$13-15 miliar akan masuk ke Indonesia.
http://jakarta45.wordpress.com/2011/03/14/ekonomi-potensi-krisis-2012/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar